Tersinggung Dikentuti di Kepala, AS Membacok Pasutri Hingga Berdarah-darah, Terancam Penjara 8 Tahun

PADANG – Sakit hati dikentuti di bagian kepala, AS membacok pasangan suami istri ini hingga berdarah-darah.

Hanya karena kentut, akhirnya tindakan beringas AS berujung ancaman hukuman penjara 8 tahun.

Alkisah, pasangan suami istri (Pasutri) FG (46), dan NRD (41) terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit setelah dibacok oleh AS (37), yang tak lain adalah tetangganya sendiri hanya gara-gara kentut.

FG dibawa RSUP M Djamil Padang karena lukanya cukup serius, sedangkan istrinya dibawa ke RS Tentara Padang.

Peristiwa pembacokan itu terjadi di Bandes Batu Kasek, Kelurahan Pengambiran Ampalu Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Selasa (21/1/2020) pagi.

AS mengaku sakit hati dengan korban karena dikentuti di bagian kepala sebanyak dua kali pada pekan lalu.

Sementara itu, polisi masih menyelidiki motif pembacokan yang dilakukan pelaku terhadap pasutri tersebut.

Berikut ini fakta selengkapnya yang Kompas.com :

1. Kronologi kejadian

Kapolsek Lubuk Begalung AKP Andi Parnigotan Lorena mengatakan, peristiwa pembacokan itu berawal dari korban FG diduga mengeluarkan kentut di hadapan tersangka beberapa kali di bagian kepalanya sepekan yang lalu.

Tak terima karena telah dikentuti, tersangka pun sakit hati dan menyimpan dendam kepada korban hingga berujung penusukan tersebut.

Kejadian berawal saat tersangka mendatangi rumah korban pada Selasa (21/1/2020) sekitar pukul 07.00 WIB

Saat tiba di rumah korban, tersangka melihat FG sedang tidur. Melihat itu, tersangka langsung membacok korban di bagian kepala dan dada.

Tak lama berselang, istri FG datang dan kemudian tersangka membacok NRD sehingga menyebabkan luka di telinga dan tangan.

2. Pasutri yang dibacok pelaku dilarikan ke rumah sakit

Akibat kejadian itu, sambung Andi, pasutri FG dan NRD terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit setelah dibacok AS.

“Korban saat ini dibawa ke rumah sakit. FG dibawa RSUP M Djamil Padang karena lukanya cukup serius.

Sedangkan istrinya dibawa ke RS Tentara Padang,” katanya.

Andi menyebutkan pihaknya belum meminta keterangan ke korban karena kondisi FG masih dalam tahap pemulihan.

3. Pelaku mengaku sakit hati

AS, warga Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), pelaku pembacok pasutri FG dan NRD mengaku sakit hati dengan korban.

Sakit itu lantaran karena pelaku sudah beberapa kali dikentuti dengan sengaja oleh korban tepat di bagian kepalanya.

“Tidak ada masalah lain, seminggu yang lalu saya dikentutin,” ujarnya.

Ia mengaku sudah dua kali dikentuti oleh korban, padahal dirinya tak biasa bercanda dengan korban.

Sambungnya, ia juga merasa tidak terlalu dekat dan tidak terlalu sering berkomunikasi dengan korban.

“Masalahnya cuma karena saya dikentutin dia, saya merasa sakit hati akan hal itu,” kata pria yang bekerja sebagai kuli bangunan tersebut.

4. Polisi masih selidiki motif pelaku membacok pasutri

Andi mengatakan, pihaknya masih menyelidiki motif pembacokan yang dilakukan pelaku terhadap pasutri tersebut.

“Latar belakang dari permasalahannya diduga karena unsur sakit hati,” ujarnya dikutip dari TribunPadang.com.

Ia menjelaskan bahwa korban saat ini masih berada di rumah sakit dalam perawatan.

“Namun, kasus ini dalam pihak penyidik Polsek Lubuk Begalung. Sekarang kita melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pelaku,” ungkapnya.

5. Terancam delapan tahun penjara

Andi mengatakan, setelah pihaknya mendapatkan laporan adanya peristiwa itu, polisi langsung meringkus tersangka dan saat ini sudah diamankan di Mapolsek Lubuk Begalung.

Selain mengamankan pelaku, lanjuntya, pihaknya juga mengamankan barang bukti berupa sebilah parang dan celurit yang digunakan tersangka.

“Tersangka kita jerat dengan Pasal 354 KUHP dengan ancaman 8 tahun penjara,” katanya.

Sumber: KOMPAS.com

 


Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments