
RASULULLAH SAW berkata pada Jabir bin Sulaim, “Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya berbicara manis kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan.” (HR. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722.).
Terkadang muncul dalam pikiran seseorang, perannya terlalu kecil, sangat sederhana dibandingkan orang lain, sehingga urung melakukan perannya. Padahal, peran kecil dan sederhana yang harusnya berbuah pahala menjadi hilang tak berbekas.
Ada ungkapan dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam kitabnya Al-Ubudiyyah beliau berkata,
فالعاقل ينظر إلى الحقائق لا إلى الظواهر
“(Ciri khas) orang yang berakal (sehat) adalah (pandai) melihat hakikat (sesuatu), dan tidak terjebak dengan zahirnya (semata)”.
Kadang kita meremehkan sesuatu yang kecil, baik berupa amal kebaikan atau keburukan. Padahal boleh jadi amal atau peran kebaikan yang kita remehkan tersebut justru memberikan manfaat untuk kita di dunia dan penyebab Allah SWT memasukkan kita ke dalam surgaNya.
Di hadapan kita terbentang luas peluang beramal shalih, banyak kesempatan berperan dalam setiap dimensi kehidupan, terlalu banyak untuk dituliskan di sini, satu persatu peran itu.
Mari sejenak kita renungkan firman Allah SWT, “Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Rabbmu dan surga yang lebarnya selebar langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al Hadiid: 21)
Firman Allah SWT ini begitu jelas bahwa Allah memerintahkan hambaNya berlomba-lomba untuk meraih ampunan dan surga-Nya. Imam Asy Syaukani rah mengatakan, “Berlombalah menjadi yang terdepan dalam beramal shalih yang menyebabkan datangnya ampunan dari Rabb kalian, serta bertaubatlah atas maksiat yang kalian perbuat.”
Jangan sia-siakan setiap peluang untuk beramal yang telah Allah SWT hidangkan di hadapan kita, setiap kita pada posisi apa pun, sebagai rakyat biasa, kepala rumah tangga, pimpinan organisasi, pejabat, semua punya kesempatan yang sama, yang penting perannya terpenuhi syaratnya, yang pertama ikhlas karena Allah SWT dan yang kedua mengikuti tuntunan Rasulullah SAW.
Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan bimbingan kepada kita menjadi manusia yang semangat untuk fastabiqul khoirot dalam semua bentuk peran di kehidupan ini. Wallahu a’lam bisshowab. []