
Di dalam kitab Al-Mustaghisin Billahi Ta’ala ‘Indal Muhimmat wal Hajat, Khalaf bin Abdul Malik dikisahkan bahwa di antara doa yang dibaca oleh Nabi Daud ketika mengalami kesulitan dan kesusahan adalah sebagai berikut;
Allohumma bi nuurika ihtadaitu wa bi fadhlika istaghnaitu wa bi ni’matika ashbahtu wa amsaitu.
Artinya:
“Ya Allah, dengan cahaya-Mu aku mendapat petunjuk, dengan anugerah-Mu aku merasa cukup, dan dengan nikmat-Mu aku berada di waktu pagi dan sore.”
Doa ini berdasarkan riwayat yang disebutkan oleh Abu Abdillah Al-Fadhl Al-Hasyimi dalam kitab Fadha-il Baitil Maqdis, dari Aisyah, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;
“Sesunggunya Nabi Sulaimana saat mengalami kepayahan membuka Baitul Maqdis, beliau memanggil manusia dan jin namun mereka kepayahan juga. Kemudian datang seorang syaikh yang menjadi asisten Nabi Daud dan berkata; ‘Tidakkah aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat, di mana bapakmu Nabi Daud ketika menginginkan sesuatu atau sesuatu menyulitkan dirinya, dia berdoa dengan kalimat itu dan Allah lepaskan kesulitannya?”
Nabi Sulaiman berkata; ‘Iya.’ Kemudian syaikh tersebut berkata, ‘Nabi Daud berdoa; ‘Allohumma bi nuurika ihtadaitu wa bi fadhlika istaghnaitu wa bi ni’matika ashbahtu wa amsaitu.’ Kemudian Nabi Sulaiman berdoa dengan kalimat itu dan Baitul Maqdis terbuka.
Sumber: bincangsyariah.com