Kebahagiaan dan kesedihan sejatinya dua hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Bahagia itu terkadang sederhana, terselip dalam hal-hal kecil yang kadang menyapa kita, begitupun kesedihan.
Manusia memang makhluk yang unik, terkadang dalam kebahagiaan orang lain terselip kebahagiaan dirinya sendiri. Itu karena manusia secara fitrah terlahir bersama sifat saling mengasihi. Namun ada beberapa golongan yang terhalang dari mendapatkan kebahagiaan. Menurut Abu Laist Samarqandi menyebutkan dalam tanbihul ghafilin, hal tersebut karena alasan berikut ini:
Pertama, pelit mengucapkan shalawat dan salam ketika Nama Rasulullah Saw. disebutkan. Allah berfirman
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad. Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan bersalamlah dengan sungguh-sungguh.” (QS. Al-Ahzab : 56).
Membacakan shalawat atas Nabi Muhammad merupakan washilah untuk menggapai rahmat Allah swt. Karena itu orang yang enggan melakukannya maka ia akan terhalang dari mendapat bahagia dalam hidup. Apalagi Rasulullah juga mengatakan dalam riwayat Imam Muslim bahwa shalawat bisa menjadi syafaat bagi yang sering membacanya kelak di hari kiamat.
Kedua, orang yang enggan menjawab azan. Sebab azan bisa menjadi sebab seseorang masuk surga. Sebagaimana dikatakan dalam hadis berikut
وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال: كنا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم فقام بلال ينادي فلما سكت قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من قال مثل ما قال هذا يقينا دخل الجنة. رواه النسائي وابن حبان
Dari Abu Hurairah, berkata, “kami bersama Rasulullah kemudian Bilal berdiri memanggil orang shalat (azan) tatkala Bilal telah diam, Rasul bersabda, ‘Barang siapa yang berkata atau menjawab azan seperti apa yang diucapakan Bilal dengan penuh keyakinan maka ia akan masuk surga. (HR. Nasai& Ibnu Majah)
Baca Juga : Tidak Ada Orang Tua di dalam Surga
Ketiga, enggan menolong seseorang yang membutuhkan pertolongannya, terlebih jika itu dalam hal kebaikan. Bukankah sudah Rasulullah jelaskan bahwa menolong sesama menyebabkan pertolongan Allah atasnya terbuka pula?
والله في عون العبد ما كان العبد في عون أخيه. رواه مسلم
Sesungguhnya Allah akan menolong seorang hamba yang menolong saudaranya. (HR. Muslim)
Keempat, orang yang tidak sempat mendoakan untuk dirinya sendiri dan umat muslim setiap usai shalat lima waktu. Padahal Malaikat akan mengaminkan doa setiap muslim yang dipanjatkan setelah shalat. Selain itu, doa tersebut juga akan menambal kekurangan shalat yang sebelumnya ia kerjakan. Karena itu Allah dalam firman-Nya juga mengingatkan umat-Nya agar jangan melupakan doa di waktu itu.
فَإِذَاقَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), berdzikirlah pada Allah.” (QS. An Nisa : 103)
Sumber: https://bincangsyariah.com/kalam/empat-golongan-yang-tidak-akan-bahagia-dalam-hidupnya/